Musrenbang RKPD 2026 Kecamatan Pringsurat, Fokus pada Ketahanan Pangan dan Penanggulangan Kemiskinan
Soropadan News. Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tingkat kecamatan dilaksanakan pada hari senin (20/01/2025) bertempat di Pendopo Kecamatan Pringsurat .Acara Tesebut diikuti oleh berbagai unsur diantarang Tim Asistensi dari Pemkab Temanggung,Anggota DPRD dapil 6, Forkopincam Pringsurat,Lintas Sektoral,Perwakilan dari Desa SeKecamatan Pringsurat, Ketua BPD se Kecamatan Pringsurat serta Relawan tanggab Bencana.
Kegiatan ini merupakan langkah awal dalam menyelaraskan pembangunan di Kabupaten Temanggung.
Meski Bupati - Wakil Bupati terpilih belum dilantik, namun arah kebijakan di Kabupaten Temanggung sudah disesuaikan dengan visi misi Bupati – Wakil Bupati terpilih yaitu "Temanggung untuk Semua (Sejahtera, Berkelanjutan, Mudah, Inklusif, Aman)."
Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Temanggung, Eko Suprapto mengungkapkan, bahwa Musrenbang RKPD Kecamatan 2026 diarahkan untuk mengatasi isu-isu strategis yang menjadi fokus pembangunan daerah. Beberapa isu utama tersebut meliputi pengentasan kemiskinan, peningkatan ketahanan pangan, tata kelola lingkungan hidup, serta pengembangan infrastruktur.
“Kecamatan Pringsurat, sebagai wilayah penyangga antara Semarang dan Yogyakarta, memiliki potensi strategis yang harus dimaksimalkan. Oleh karena itu, pengembangan infrastruktur di kecamatan ini akan difokuskan untuk memperlancar lalu lintas dan mendukung kegiatan ekonomi,” ujarnya saat ditemui di sela-sela kegiatan.
Lebih lanjut disampaikan, salah satu isu penting yang dibahas adalah ketahanan pangan di Kecamatan Pringsurat. Ia mengungkapkan, bahwa kecamatan ini masih mengimpor beras setiap tahun. Dengan produksi padi mencapai 3 juta kilogram, sementara kebutuhan konsumsi masyarakat mencapai lebih dari 4 juta kilogram, terdapat defisit yang cukup signifikan. Selain itu, banyak hasil panen padi yang sudah dijual ke luar wilayah Pringsurat, bahkan sebelum masa panen.
“Hal ini menyebabkan produksi beras di Pringsurat berkurang dan tidak mencukupi kebutuhan lokal. Oleh karena itu, edukasi kepada masyarakat sangat penting untuk meningkatkan ketahanan pangan, khususnya di sektor beras,” jelasnya.
Ia juga menekankan, pentingnya kolaborasi antar desa dalam memanfaatkan dan mengelola lahan pertanian, termasuk pengadaan peralatan pertanian bersama.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook