Soropadan News,Rabu 08 mei 2024
Sarasehan Petani yang diinisiasi ketua Gapoktan Migunani Desa Soropadan terkait dengan beberapa situasi dan kondisi pertanian yang dirasakan oleh petani .diantara penyebabnya adalah dampak musim kemarau yang cukup lama,sehingga suplai air irigasi untuk pesawahan. Dari hal tersebut juga mempengarui kalender musim tanam ,
Terbatasnya jumlah mesin pengolah sawah/hand tractor yang dirasa masih kurang mencukupi ,juga mempengarui kalender musim tanam petani.
Sumpeno selaku Anggota kelompok tani jurangsari menyampaikan
“musim kemarau Dusun Jurangsari kekurangan air dikarenakan debit sungai elo berkurang.Musim hujan petani dapat menggarap sawahnya, akan tetapi terkendala dengan banyaknya hama burung pipit dan tikus. Untuk menebus pupuk urea kartu sudah di gesek dan persediaan pupuk dibatasi, harapannya hama bisa diberantas dan hasil pertanian bagus”
Sementara itu Samsudaya Ketua Kelompok Tani Unggul Jaya menambahkan Kelompok tani unggul jaya dua tanam tidak panen dikarenakan pola tanam dan pengolahan tanah tidak serempak (kompak) menimbulkan banyak hama tikus, adanya bocoran di tersier mengakibatkan sawah seluas 5 ha yang bisa tanam tapi gagal panen,namun ada juga yang tidak bisa mengolah sawahnya.
” untuk menghindari kerugian para petani mohon dibantu pupuk maupun obat-obatan. Banyaknya penggarap sawah yang enggan mengerjakan dikarenakan beberapa permasalahan tersebut”Ahmad Muryono Kelompok Tani Sumber Makmur menyampaikan,
Donna PPL untuk Desa Soropadan meghimbau pentingnya komunikasi, koordinasi, untuk menampung permasalahan yg ada di lapangan minimal 2 bulan sekali. Dinas sudah berupaya menggelontorkan obat-obatan untuk membasmi hama dan bantuan jaring pengantisipasi burung pipit 1 kelompok tani 1 jaring, serta tahun ini ada penambahan kuota untuk pupuk subsidi.
Petani untuk semangat gotong royong, kerja bakti menggali waled agar air dapat sampai ke hilir dan harus menerapkan pola tanam yg serempak, irigasi milik kita bersama ,harus kita rawat bersama agar kaline resik, banyune mili,petanine mukti. Demikian kusnindaryanto mengajak dan menghimbau kepada para peserta sarasehan.
Menurut Korpokla Progohulu Agus Sumarno,ST : banyaknya corongan liar, setiap petak sawah mengambil air langsung dari saluran induk bukan dari tersier dan tanggul-tanggul irigasi lambat laun semakin mengecil/menyempit menjadikan akses untuk operasi dan pemeliharaan susah. Prioritas air untuk pertanian lebih di proritaskan daripada perikanan.
Setelah melakukan diskusi Panjang akhirnya disepakati beberapa hal :
1.Sepakat untuk melaksanakan kerja bakti gali waled
2.Sepakat untuk melakukan pertemuan rutin 3( tiga ) bulan sekali,
3.Menyepakati untuk pola tanam serempak yang akan di pandu oleh PPL Soropadan di sesuaikan SK Bupati Temanggung untuk pola tanamnya.
4.Mengadakan sosialisasi kepada pemilik sawah disepanjang aliran irigasi DI Soropadan tentang batas sawah dengan Irigasi.
Hadir dalam kegiatan “Sarasehan Tani” bersama Kades Soropadan, Korpokla Progohulu, beserta staf, PPL Pertanian, Ketua Gapoktan Migunani Soropadan, Perwakilan Kelompok Tani se Desa Soropadan ,Petani juga tokoh masyarakat Soropadan.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook